Senin, 21 November 2011

GLBB

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Posted on September 25, 2008 - Filed Under | Leave a Comment
Pengantar :
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan anda dapat menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait, serta menerapkan besaran-besaran fisika pada gerak lurus berubah beraturan dalam bentuk persamaan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
GLBB didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu percepatan percepatan yang besar dan arahnya tetap.
Anda dapat melakukan praktek GLBB dengan menggunakan Ticker Timer dengan Klik Disini.
Grafik Percepatan Terhadap Waktu
Benda yang melakukan GLBB memiliki percepatan yang tetap, sehingga grafik percepatan terhadap waktu (a-t) berbentuk garis mendatar sejajar sumbu waktu t.
Dibawah ini adalah animasi tentang percepatan dalam format flash. Untuk menjalankannya komputer anda harus memiliki Flash Player.
Grafik Kecepatan Terhadap Waktu pada GLBB yang dipercepat
Pada GLBB yang dipercepat kecepatan benda semakin lama semakin bertambah besar. Sehingga grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) pada GLBB yang dipercepat berbentuk garis lurus condong ke atas dengan gradien yang tetap. Jika benda melakukan GLBB yang dipercepat dari keadaaan diam (kecepatan awal =Vo = 0), maka grafik v-t condong ke atas melalui O(0,0), seperti gambar di bawah ini :
Jika benda melakukan GLBB dipercepat dari keadaan bergerak (kecepatan awal = Vo ≠ 0 ), maka grafik v-t condong ke atas melalui titik potong pada sumbu v, yaitu (0,Vo), seperti gambar di bawah ini :
Jika anda melempar batu vertikal ke atas, maka batu itu akan mengalami pengurangan kecepatan yang sama dalam selang waktu sama. Jadi batu itu dikatakan mengalami perlambatan atau percepatan negatif. Jadi pada GLBB diperlambat, benda mengawali gerakan dengan kecepatan tertentu dan selanjutnya selalu mengalami pengurangan kecepatan. Grafik kecepatan terhadap waktu untuk GLBB diperlambat akan berbentuk garis lurus condong ke bawah, seperti gambar di bawah ini.
Kecepatan pada suatu saat dari benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan dirumuskan sebagai berikut :
sedangkan untuk menghitung besar perpindahan yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan
Gerak Jatuh Bebas

Pengantar
Contoh gerak dengan percepatan (hampir) konstan yang sering dijumpai adalah gerak benda yang jatuh ke bumi. Bila tidak ada gesekan udara, ternyata semua benda yang jatuh pada tempat yang sama dipermukaan bumi mengalami percepatan yang sama, tidak bergantung kepada ukuran, berat maupun susunan benda, dan jika jarak yang ditempuh selama jatuh tidak terlalu besar, maka percepatannya dapat dianggap konstan selama jatuh. Gerak ideal ini, yang mengabaikan gesekan udara dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian, disebut gerak “jatuh bebas”.
Percepatan yang dialami benda jatuh bebas disebut percepatan yang disebabkan oleh gravitasi dan diberi simbol g. Di dekat permukaan bumi, besarnya kira-kira 9,8 m/s^2, dan berarah ke bawah menuju pusat bumi.
Persamaan Gerak Jatuh Bebas
Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap bumi, dengan sumbu y positip diambil vertikal ke atas. Dengan pilihan ini percepatan gravitasi g dinyatakan dengan sebuah vektor yang berarah vertikal ke bawah dalam arah sumbu y negatip. Persamaan gerak dengan percepatan tetap dapat diterapkan di sini, tinggal menggantikan x dengan y dan mengambil yo = 0.Persamaan gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut:

Selasa, 15 November 2011

Kalimat Aktif Transitif Dan Intransitif


Transitif
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek dalam kalimatnya. Berbeda dengan kata kerja intransitif, kata kerja transitif dapat diubah menjadi bentuk pasif. Hal ini tidak berlaku untuk kata kerja intransitif.
Contoh kalimat
Contoh kalimat:
  • Tami sedang mendengar musik klasik.
  • Para caleg mempersiapkan segala sesuatunya.

Pada contoh pertama, kata Tami berperan sebagai subyek, sedang mendengar sebagai predikat, dan musik klasik sebagai obyek. Sedang pada contoh kedua, para caleg berperan sebagai subyek, mempersiapkan sebagai predikat, dan segala sesuatunya sebagai obyek.
Intransitif
Intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan obyek. Misalkan dalam bahasa Indonesia kata-kata ini adalah:
  • duduk, tidur dsb.
Penggantian fokus
Pada beberapa bahasa yang memiliki modus pasif, kata kerja transitif bisa dijadikan intransitif dengan mengubah fokus dari agens ke patiens.Untuk kata ganti orang sebagai subyek tidak boleh menggunakan di- dalam bentuk kalimat pasif.
Beberapa contoh:
  • Adi membaca koran
    • Koran dibaca Adi
  • Saya memukul anjing
    • Anjing saya pukul (Anjing dipukul saya -> Kalimat salah)


Sabtu, 05 November 2011

INTRINSIK DAN EKSTRINSIK


MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SERTA NILAI-NILAI DALAMKARYA SASTRA

1. UNSUR INTRINSIK
Unsur intrinsic adalah unsure dalam yang membentuk sebuah karya sastra. Unsure intrinsic karya sastra terdiri atas :

A. Alur cerita/plot
Sebuah cerita dapat disajikam dengan alur maju(mengalir dari sekarang menuju masa yang akan datang), mundur (mengingat masa lalu) atau campuran (maju mundur).

B. Latar Cerita
Adalah keterangan mengenai waktu,ruang/tempat,dan suasana yang terjadi dalam cerita.

C. Perwatakan
Adalah karakter atau sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran dalam tingkah laku tokoh dalam cerita.

D. Sudut pandang pengarang
Adalah cara pengarang mengisahkan cerita. Sudut pandnag dibagi menjadi orang pertama,orang ketiga,serta campuran pertama dan ketiga.

E. Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikam oleh pengarang melalui isi cerita yang disampaikan tersurat (langsung disebutkan dalam dialog antartokoh) atau tersirat.

2. UNSUR EKSTRINSIK

a) Latar belakang pengarang
Karya sastra dapat berkaitan dengan latar belakang pengarangnya walaupun itu tidak terlalu dominan. Latar belakang pengarang diantaranya meliputi pendidikan,suku bangsa dan pola pemikiran.

b) Semangat zaman
Proses kreatif dapat pula seiring dengan perubahan iklim social sehingga memunculkan berbagai cirri karya sastra dengan zamannya.

c) Nilai-nilai karya sastra prosa
Melalui pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra,proses pembacaan karya sastra dapat lebih bermakna. Kita pun dapat membiasakan diri mengasah intusisi sehingga menjadi lebih peka dan peduli terhadap keadaan sekitar.
• Nilai social
• Nilai budaya
• Nilai moral
• Nilai agama
• Nilaisejarah
• Nilai politik
• Nilai pendidikan